![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF0nSqn5y-1Daqg9Xdp4kaaaYGRrBIFg7sCAbnwgGpZZKeODLtZTBEyGNeVNPEpBFlBCBbQv2Cn7_wn0zqhsCncyFQ9sbXYyB6p_ie9TU6oheJtePH7thWpssYkCmI0faRjZk_ckPrms4/s200/me+and+my+sf.jpg)
Menipu orang lain dengan berbagai alasan diatas memang seringkali mudah, namun apakah memang benar hal itu bisa menjadi alasan yang menjadikan diri kita benar? Apakah hal itu bukan merupakan sesuatu bagian dimana kita juga berusaha menipu diri sendiri? Apakah selamanya cara-cara seperti itu akan digunakan kawanku? Segala macam atribut yang seringkali digunakan sebagai alasan akan lebih bijak bila dianggap sebagai sebuah "parameter " yang bisa digunakan untuk mengenal diri kita, membantu dalam bercermin. Semakin kita mengenal dan memahami parameter yang ada dan semakin kita mengenal diri kita maka seharusnya kita semakin paham akan profil diri kita. Profil diri yang pasti memilki sisi positif dan negatif yang masing-masing orang berbeda-beda. Tinggal kemauan dan kesadaran dari masing-masing orang, apakah akan menambah sisi positif yaang dimilikinya dengan terus belajar dan meng upgrade dirinya ataukah akan terus menambah sisi negatif dengan terus menjadikan segala hal yang semula merupakan parameter untuk menjadikan pembenaran dirinya. Dibutuhkan keberanian untuk berdamai dan menerima dengan ikhlas profil diri yang sebenarnya. Sebuah profil diri yang benar-benar mencerminkan diri kita sendiri, dan tidak berusaha untuk mencontek ataupun menjadi profil orang lain.
Semoga dengan adanya keberanian, kemauan, kesabaran, keikhlasan diri kita masing-masing dapat membuat profil diri yang sejati dan dapat menjadi seorang manusia dengan cara-cara yang lebih manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar