Rabu, 10 Juni 2009

Kopi dan kehidupan

Kopi merupakan minuman yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita, bahkan munkin bagi sebagian orang merasa ada yang kurang apabila dalam sehari belum minum kopi. Kopi dari tanamannya dapat dibagi menjadi dua spesies Arabika dan Robusta, masing masing mempunyai kebihan dan kekurangan masing-masing. Rasa kopi yang dihasilkan juga dipengaruhi dari tempat dimana kopi tersebut ditanam.


Kemudian kopi tersebut diolah dan dikemas dengan berbagai macam merk atau kemasan yang berbeda satu dengan lainnya, kadang-kadang menyebutkan daerah dimana kopi tersebut dihasilkan. Tiap orang juga berbeda-beda dalam cara menyajikan dan meminum kopi, ada yang suka dicampur dengan susu, cream, dengan atau tanpa gula. Sesuai dengan kesukaan masing-masing orang. Kopi sendiri mengandung kafein yang mempunyai efek positif maupun negatif bagi yang meminumnya. Namun sebenarnya kalau kita mau menemukan cita rasa kopi yang benar maka kita harus bisa mengolah kopi dari biji sampai digiling dengan benar, kemudian sebenarnya kalau mau menemukan cita rasa kopi yang benar buatlah segelas kopi murni tanpa campuran apapun. Seduh dengan air panas, dan temukan dalam rasa pahit tersebut "kenikmatan dan cita rasa kopi yang sebenarnya".


Kehidupan

Manusia sendiri terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, kepercayaan dan bangsa yang berbeda-beda. Masing-masing juga diberikan oleh "Sang Pencipta" dengan kekuatan negatif dan positif, kelebihan dan kekurangan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kadang kita mungkin tidak tahu atau pura-pura tidak tahu kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri kita. Sering kali kita lupa akan "hakikat hidup" dan "jati diri" kita sebenarnya. Seperti kopi kitapun dibekali dan dianugerahi "kemasan" yang yang berbeda-beda., yang mungkin tidak ada "kemasan yang sama". Namun apabila kita mau menyadarinya terdapat benang merah yang sama sebagai "seorang manusia yang tiada sempurna".


Kemasan yang ada dalam diri dan tubuh kita apabila kita sadari hanyalah sebuah asesori yang tidaklah begitu berarti. Cobalah untuk menyadari, temukan, menerima apa yang ada dibalik "kemasan" yang melekat pada diri kita masing-masing. Sepahit, seburuk apapun "kemasan" kita terima dengan "Syukur" gunakan sebijak mungkin guna terwujud "hidup" yang lebih baik. Seperti meminum kopi, "temukan cita rasa hidup yang hakiki dibalik semua kemasan", niscaya terasa ringan dalam menjalani hidup ini....


dedicated to "Keshav (Dewa)", "Arjun or Sophie"

Tidak ada komentar: