![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcRI8wsDhIeNe7ElPXc7298y7bxd5_r-2knwm1KJqHVdSW_eEjMpNy1-r53UHOpixJoamXPiitRRGiRtxI377gy0dkmPUcvSgDf0_RYB9cQKlz5sEzXurND8YSmZhz80VzL-tbcYZRQJA/s200/TA0017.jpg)
Renungan hidup ini bersumber pada pengalaman hidupku maupun semua orang yang mungkin pernah mengalaminya. Apabila kita suatu ketika mengalami suatu kecelakaan , apakah yang pertama kali terlintas di pikiran, akal kita?. Secara alamiah spontan pasti akan timbul amarah dalam diri kita, kemudian akan menyalahkan yang menjadi lawan kita. Pasti kita akan mengumpat-umpat lawan kita, dan merasa diri paling benar. Begitu juga sebaliknya lawan kita akan berbuat begitu juga, merasa paling benar, mungkin ikut memaki atau mengumpat-umpat kita juga. Sehingga seringkali terjadi baku hantam yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Jarang sekali kita mau menerima, mengingat-ingat lagi sebenarnya bagaimana posisi kita waktu kita mengemudikan mobil/ motor, sudahkah kita mengemudikan dengan benar dan sesuai antara kecepatan dan kondisi jalan yang dilalui?. Ataupun dalam menyeberang jalan, sudahkah kita melihat dengan benar kekanan-kiri sebelum menyeberang?? misalnya seringkali kita menyeberang sambil menelpon sehingga konsentrasi kita buyar.
Dari kejadian diatas sebenarnya ada beberapa hal yang dapat diambil sebagai pembelajaran hidup. Pelajaran hidup yang bias diambil Maukah kita melihat dan mengakui kesalahan kita sendiri, sampai yang terkecil sekalipun dan meminta maaf apabila kita memang salah, walaupun itu kan membuat harga diri kita jatuh, memalukan, dan mendapatkan sumpah-serapah dari orang lain, teman-teman taupun lingkungan sekitar kita. Maukah kita menerima dan memaafkan kesalahan orang lain, walaupun itu sangat menyakitkan bagi kita, telah membuat kita jatuh, malu, terhina karena perbuatannya. Maukan kita berusaha untuk menjadi orang yang lebih sabar yang tidak menuruti “Aku” yang selalu kita agung-agungkan. Maukah kita berusaha untuk menjadi manusia yang lebih “MANUSIA”.
Banyak sekali permasalah yang seringkali kita hadapi, namun apabila kita belajar dari permasalah yang ada niscaya akan tercipta kehidupan yang lebih baik.
Dedicated to “Keshav (Dewa)”, “Arjun or Sophie”
1 komentar:
Seeeep Master Khamp...iun, ini seperti cerita Bagavat Gita ya. Untuk aplikasi dan pendalamannya bisa setelah promosi di sekitar Danau Toba, he3x
Posting Komentar