Seperti biasa ada saja 'ucapan sentilan' dari si kecil (K) ke si 'bapak' (B)
B : "Le, jangan main di bawah terik matahari lama-lama, ntar kulitmu jadi kehitaman. Sudah sawo matang ntar jadi tambah gelap to le."
K : "Ya ndak papa to pak, lha ni putih to kulitku tuh kena sinar matahari malah jadi putih pak, ntar juga kalau di ruangan jadi putih wong kena lampu to pak. Jadi ya ndak papa, slalu da sinar yang menyinari tubuhku pak."
Sang bapak geleng-geleng kepala, namun akhirnya mnggut-manggut juga
B : "Bener juga le, sperti Sinar yang barusan kamu bilang. Nek tak rasa-rasake GUSTI ki ya selalu ada ya le. DIA selalu hadir seperti sinar tadi, bahkan melalui RAGA ini DIApun berkarya......Saking Dekatnya hingga seringkali lupa akan KEBERADAAN DIRINYA."
Kemudian merekapun masuk kerumah, terus berbincang-bincang sambil ber main MOnster VS ULtraman sperti biasa. Kemudian melihat dua buah kacamata mainan punya si kecil.
B : "Sini le coba pakai kacamata ini (Kacamata putih) trus liat matahari le, piye penak ora?'
K : "Silau pak, ndak bisa melihat pak."
B : "Sekarang pakai yang ini (Kaca mata gelap), gimana sekarang ?"
K : "Lebih enakan sekarang, bisa melihat sekarang ".
B : "Lha ya gitu le, terkadang saat merasakan TERANG, bisa saja kita ini menjadi terlena hingga terus mengharapkannya tanpa pernah berusaha untuk menjadi terang sendiri. Sering juga karena susdah merasa mampu memberi TERANg, e malah kelupaan hingga menyilaukan bagi yang melihatnya......Menjadi LILIN disaat gelap , dan Menjadi LILIN yang TERus Menyala disaat TERang juga harus selalu diingat ya.....
Ayo sekarang main cubit-cubitan le....bapak tak nyubit ntar gantian di cubit....Jadi PAS sama2 merasakan sakitnya ntar bisa dibandingkan enaknya pas NYUBIT........Dirasake YO......aduuhhh-aduuuhhh
COrat CORet menjELANG PoeLANG......
Salim SOENgkem BOeat SEmoeAnya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar