Mula-mula aku mengenal cersil waktu SMP, namun waktu itu cuma sekedar membaca saja buat mengisi waktu dari pada bengong maklum rumah di komplek jadi temen dikit. Baru waktu SMA aku sedikit dibuka cara pandangku mengenai cersil tersebut lewat guru sejarhku waktu SMA "Bu Dam-dam temen-temen nyebutnya"
Ternyata banyak yang bisa dipelajari dari cersil tersebut, tidak cuma cerita silat, bunuh-membunuh, dendam ...namun yang lebih penting bagaimana hidup kita, cara pandang mengenai hidup sendiri, filsafat hidup yang disampaikan dengan bahasa yang mudah untuk dicerna..
Demikian sedikit pembelajaran tentang hidup dari sebuah cersil, yang sedikit banyak mempengaruhi perjalanan hidupku....mungkin itu pula mengapa kugunakan nama "Kham" . Dilain waktu kuceritakan lagi yang lebih detil